Celoteh ga jelas tapi bermakna



aku malu ...
malu akan diriku sendiri yang redup tanpa asa
aku haus ...
haus akan gemilang prestasiku yang kini telah tersapu
aku lelah ,,
lelah akan keadaan yang semakin hari semakin mengusiku untuk jatuh ...
inikah aku???
aku adalah harapan, aku adalah pemenang ,,
tapi sayang itu hanya angan dalam dimensi mimpiku.
mungkin banyak harapan yang telah ada , hanya saja sering aku jatuh dan membiarkannya pergi begitu saja.
yah .. banyak yang telah aku lewatkan. bukan hanya beberapa kali tapi sering bahkan selalu
tapi kini aku ingin bangkit, merubah segalanya ,,,
menjadi seorang "Mega" yang berprestasi.
hingga saatnya nanti aku bisa membanggakan kedua orang tuaku.dan  mereka pun akan  berkata "itu adalah anaku, aku bangga pada-Nya

Lelakiku kamu, Wanitamu Aku




Lelakiku,
kini Rindu sedang bersinggah di hatiku,
rindu yang sangat menyiksa batin,
Lelakiku,
ada alasan dibalik ketertundaan,
ada waktu yang tepat untuk apa yang di inginkan,
begitupun dengan kita,
bersabarlah ..
semua akan indah pada waktu yang telah di tentukannya.
Meski rasa rindu ini terus mengikis semua rasa,
percayalah ,, rasa rindu ini akan segera berakhir..
Lelakiku,
tak perlu kau risaukan tentang keadaanku ..
akupun akan bertahan dengan rasa rinduku ini ..
karena aku percaya dengan segala kuasanya.
aku tercipta dari tulang rusukmu ..
lelakiku adalah kau,, wanitamu adalah aku ..

HAYATUHA KULUHAA IBADATUN



Hidup adalah ibadah Dalam ayat-Nya Allah berfirman, Wama kholaqtul jinna wal insa illa liya'buduun Lama aku tidak percaya dengan ayat ini. Fikirku aku hanya disuruh shalat, puasa dan dzikir Apalagi ketika aku berfikir tentang ayat,
Wa'bud robbaka hatta ya'tiyakal yakin,
Demi Allah, aku tidak sanggup untuk beribadah terus menerus...
Aku bingung
Aku takut
Aku lari dari pendapatku sendiri 
Suatu hari aku bertanya kepada guruku
Guruku mengatakan, "Tidak salah pendapatmu, tapi kurang".
Ketahuilah.....
Dalam ayat lain Allah juga berfirman Wala tansa nasibakaminaddunya Dan La yukallifullahu nafsan illa wus'aha Jelas Allah tidak hanya menyuruh kita untuksholat dan puasa Allah juga menyuruh kita untukmencari dunia Bahkan Allah melarang kita untuk membebani diri kita dengan beban yang berat Sehingga kita tidak mampu memikulnya Walaupun itu ibadah
Ketauhillah.....
Ibadah itu bukan bentuk lahirnya
Banyak perkara dunia yang berubah menjadi amal akhirat karena niat
Banyak perkara yang kadang menurut kita tidak ada nilainya tetapi Disisi Allah sangat berharga
Engkau makan,minum, tidur, cari nafkah, menikah Tetapi di niati untuk menguatkan ibadah
Itulah arti Wama kholaqtul jinna wal insa illa liyakbudun Dan engkau dapat istiqomah sholat, puasa, dzikir Dengan bantuan makan, minum dan menikah Itulah arti Wa'bud robbaka hatta ya'tiyakal yaqin Jika engkau sholat, puasa tetapi tidak makan dan minum Pasti engkau akan mati
bukankah ini bunuh diri dan jelas tidak ibadah ?
Engkau hanya sholat, puasa dan dzikir tetapi tidak menikah Sehingga suatu ketika terjerumus zina, apakah arti semua ibadahmu ?
Ingatlah Allah pencipta manusia dengan ukuran dan aturan Janganlah engkau mempertahankan kebodohanmu Janganlah engkau hancur hanya karena pemahamanmu yang salah Dan ingatlah pesan Allah Alladzina yastami'unal qoula
Fayattabi'una ahsanah..... Orang-orang yang mendengarkan pendapat Kemudian mengikuti pendapat yang paling bagus
Merekalah yang diberi petunjuk Allah
Dan merekalah orang-orang yang beruntung..... 







Menjadi muslimah yang produktif



Perempuan adalah perempuan dan dapat dilihat sebagai perempuan sekalipun berperan serta dalam dunia kerja laki-laki. Oleh karena itu untuk memiliki kemampuan efektifitas prilaku yang tepat sesuai tuntuta yan ada, sebagai perempuan saya harus peka terhadap situasi dan social dalam diri saya.
Betapa bahagianya jika saya dapat menghasilkan buah karya atau pikiran yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Alangkah percaya dirinya saya tatkala kita bisa mengaktualisasikan diri, bahkan ikut membantu perekonomian keluarga. Siapa sih yang tak ingin menjadi muslimah produktif? Tapi begitu saya menikah dan waktu seakan habis untuk mengurus rumah tangga, suami, dan anak, mendadak ibaratnya kita harus “banting stir”. Semua impian tadi serasa sirna, paling tidak untuk sementara. Tapi sampai berapa lama? Sementara luapan keinginan untuk terus berkarya sulit kita bendung lagi. Inilah yang disebut “dilema produktivitas”. Bagi saya sebagai muslimah yang belum berkeluarga, dilema ini bisa menyebabkan sikap ”nanti sajalah!” jika ditanya apakah sudah siap menikah. Bagi ibu rumah tangga, dilema inilah yang menimbulkan kebimbangan saat memilih bekerja atau di rumah saja, atau guilty feeling untuk yang sibuk bekerja, atau bahkan rasa bosan kala menjadi FTM (full-time mother).
Sebenarnya, mana yang lebih produktif antara mengurus keluarga atau bekerja atau beraktivitas sosial? Tampaknya banyak di antara kita yang bertanya seperti itu, termasuk yang belum berkeluarga karena kelak akan mengalaminya. Bagaimana sosok muslimah produktif itu? Bagaimana Islam memandang masalah ini? Sebagai agama yang rahmatal lil ‘alamin, Islam tentunya dapat membentuk karakter produktif pada diri seorang muslimah pada semua aspek kehidupannya, baik pikiran, perasaan, fisik, moral dan tingkah lakunya.
Jadi, pengertian muslimah produktif bagi saya bukan membanding-bandingkan antara yang bekerja, yang aktivis kegiatan sosial, dan yang di rumah saja. Sama sekali bukan. Namun muslimah produktif itu harus dipahami sebagai sosok yang berupaya memanfaatkan waktu yang tersedia untuk mencapai tingkatan kualitas (standar) seorang muslimah yang ideal, yaitu yang sesuai dengan Al Qur’an dan Hadits.


aku dan cita-cita



Cita-cita merupakan sebuah motif dalam kehidupan tanpa cita-cita hidup akan terasa hampa, tak hanya itu hidup pun tidak akan berwarna.
Begitupun dengan saya cita-cita saya jadikan untuk menjadikan hidup agar lebih hidup dabn berwarna, Banyak sekali cita-cita yang ingin saya capai dalam episode hidup ini, dari mulai cita-cita yang kecil hingga cita-cita yang teramat tinggi. Saya yakin saya bisa mewujudkan segala cita-cita saya karena di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, selama ada ikhtiar dan do’a serta Allah pun menghendaki, maka kun fayakun .. tidak ada yang sulit bagi Allah.
Adapun cita-cita yang saya untuk saai ini diantaranya:
1.     Sungguh suatu kebahagiaan bagi saya ketika saya bisa memberangkatkan ibu dan bapak saya ke tanah suci, saya ingin sekali melaksanakan kwewajiban saya untuk membahagiakan mereka dengan salah satunya memberangkatkan mereka ke tanah suci.
2.     Saya ingin mendirikan sebuah yayasan social yang bisa membantu anak-anak yang terlantar mendapatka hak-hak mereka sebagai anak, mendapatkan perlindungan dan pendidikan yang layak, selain itu saya ingi membuka suatu pelatihan yang bermanfaat bagi masyarakat dalam mengembangkan segala potensinya.
3.     Saya ingin menjadi seorang dosen atau tenaga pengajar karena bagi saya menjadi seorang dosen, guru atau tenaga pengajar merupakan suatu tugas yang sungguh sangat mulia, karena tanpa mereka kita tidak akan jadi manusia yang sebenarnya.
4.     Selanjutnya saya ingin mendapatkan beasiswa s1, s2 dan s3.  Karena itulah saya termotivasi untuk giat dalam belajar.
5.     Saya ingin keliling dunia, menjelajahi dunia karena ilmu yang saya miliki
6.     Cita-cita terdekat saya untuk waktu yang dekat ini saya ingin mendapatkan nilai IP yang tinggi.
Itulah beberapa cita-cita yang sangat ini ingin saya wujudkan, semoga suatu saat nanti saya membuka buku ini  saya sudah mewujudka semua cita-cita ini. dan semoga Allah memberikan jala bagi saya dalam mewujudkan segala mimpi-mimpi saya. Amin ya Rabb

Sabtu, 28 April 2012

Celoteh ga jelas tapi bermakna

Diposting oleh Mega Octaviani di 07.20 0 komentar


aku malu ...
malu akan diriku sendiri yang redup tanpa asa
aku haus ...
haus akan gemilang prestasiku yang kini telah tersapu
aku lelah ,,
lelah akan keadaan yang semakin hari semakin mengusiku untuk jatuh ...
inikah aku???
aku adalah harapan, aku adalah pemenang ,,
tapi sayang itu hanya angan dalam dimensi mimpiku.
mungkin banyak harapan yang telah ada , hanya saja sering aku jatuh dan membiarkannya pergi begitu saja.
yah .. banyak yang telah aku lewatkan. bukan hanya beberapa kali tapi sering bahkan selalu
tapi kini aku ingin bangkit, merubah segalanya ,,,
menjadi seorang "Mega" yang berprestasi.
hingga saatnya nanti aku bisa membanggakan kedua orang tuaku.dan  mereka pun akan  berkata "itu adalah anaku, aku bangga pada-Nya

Lelakiku kamu, Wanitamu Aku

Diposting oleh Mega Octaviani di 07.17 0 komentar



Lelakiku,
kini Rindu sedang bersinggah di hatiku,
rindu yang sangat menyiksa batin,
Lelakiku,
ada alasan dibalik ketertundaan,
ada waktu yang tepat untuk apa yang di inginkan,
begitupun dengan kita,
bersabarlah ..
semua akan indah pada waktu yang telah di tentukannya.
Meski rasa rindu ini terus mengikis semua rasa,
percayalah ,, rasa rindu ini akan segera berakhir..
Lelakiku,
tak perlu kau risaukan tentang keadaanku ..
akupun akan bertahan dengan rasa rinduku ini ..
karena aku percaya dengan segala kuasanya.
aku tercipta dari tulang rusukmu ..
lelakiku adalah kau,, wanitamu adalah aku ..

HAYATUHA KULUHAA IBADATUN

Diposting oleh Mega Octaviani di 07.14 0 komentar


Hidup adalah ibadah Dalam ayat-Nya Allah berfirman, Wama kholaqtul jinna wal insa illa liya'buduun Lama aku tidak percaya dengan ayat ini. Fikirku aku hanya disuruh shalat, puasa dan dzikir Apalagi ketika aku berfikir tentang ayat,
Wa'bud robbaka hatta ya'tiyakal yakin,
Demi Allah, aku tidak sanggup untuk beribadah terus menerus...
Aku bingung
Aku takut
Aku lari dari pendapatku sendiri 
Suatu hari aku bertanya kepada guruku
Guruku mengatakan, "Tidak salah pendapatmu, tapi kurang".
Ketahuilah.....
Dalam ayat lain Allah juga berfirman Wala tansa nasibakaminaddunya Dan La yukallifullahu nafsan illa wus'aha Jelas Allah tidak hanya menyuruh kita untuksholat dan puasa Allah juga menyuruh kita untukmencari dunia Bahkan Allah melarang kita untuk membebani diri kita dengan beban yang berat Sehingga kita tidak mampu memikulnya Walaupun itu ibadah
Ketauhillah.....
Ibadah itu bukan bentuk lahirnya
Banyak perkara dunia yang berubah menjadi amal akhirat karena niat
Banyak perkara yang kadang menurut kita tidak ada nilainya tetapi Disisi Allah sangat berharga
Engkau makan,minum, tidur, cari nafkah, menikah Tetapi di niati untuk menguatkan ibadah
Itulah arti Wama kholaqtul jinna wal insa illa liyakbudun Dan engkau dapat istiqomah sholat, puasa, dzikir Dengan bantuan makan, minum dan menikah Itulah arti Wa'bud robbaka hatta ya'tiyakal yaqin Jika engkau sholat, puasa tetapi tidak makan dan minum Pasti engkau akan mati
bukankah ini bunuh diri dan jelas tidak ibadah ?
Engkau hanya sholat, puasa dan dzikir tetapi tidak menikah Sehingga suatu ketika terjerumus zina, apakah arti semua ibadahmu ?
Ingatlah Allah pencipta manusia dengan ukuran dan aturan Janganlah engkau mempertahankan kebodohanmu Janganlah engkau hancur hanya karena pemahamanmu yang salah Dan ingatlah pesan Allah Alladzina yastami'unal qoula
Fayattabi'una ahsanah..... Orang-orang yang mendengarkan pendapat Kemudian mengikuti pendapat yang paling bagus
Merekalah yang diberi petunjuk Allah
Dan merekalah orang-orang yang beruntung..... 







Menjadi muslimah yang produktif

Diposting oleh Mega Octaviani di 07.11 0 komentar


Perempuan adalah perempuan dan dapat dilihat sebagai perempuan sekalipun berperan serta dalam dunia kerja laki-laki. Oleh karena itu untuk memiliki kemampuan efektifitas prilaku yang tepat sesuai tuntuta yan ada, sebagai perempuan saya harus peka terhadap situasi dan social dalam diri saya.
Betapa bahagianya jika saya dapat menghasilkan buah karya atau pikiran yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Alangkah percaya dirinya saya tatkala kita bisa mengaktualisasikan diri, bahkan ikut membantu perekonomian keluarga. Siapa sih yang tak ingin menjadi muslimah produktif? Tapi begitu saya menikah dan waktu seakan habis untuk mengurus rumah tangga, suami, dan anak, mendadak ibaratnya kita harus “banting stir”. Semua impian tadi serasa sirna, paling tidak untuk sementara. Tapi sampai berapa lama? Sementara luapan keinginan untuk terus berkarya sulit kita bendung lagi. Inilah yang disebut “dilema produktivitas”. Bagi saya sebagai muslimah yang belum berkeluarga, dilema ini bisa menyebabkan sikap ”nanti sajalah!” jika ditanya apakah sudah siap menikah. Bagi ibu rumah tangga, dilema inilah yang menimbulkan kebimbangan saat memilih bekerja atau di rumah saja, atau guilty feeling untuk yang sibuk bekerja, atau bahkan rasa bosan kala menjadi FTM (full-time mother).
Sebenarnya, mana yang lebih produktif antara mengurus keluarga atau bekerja atau beraktivitas sosial? Tampaknya banyak di antara kita yang bertanya seperti itu, termasuk yang belum berkeluarga karena kelak akan mengalaminya. Bagaimana sosok muslimah produktif itu? Bagaimana Islam memandang masalah ini? Sebagai agama yang rahmatal lil ‘alamin, Islam tentunya dapat membentuk karakter produktif pada diri seorang muslimah pada semua aspek kehidupannya, baik pikiran, perasaan, fisik, moral dan tingkah lakunya.
Jadi, pengertian muslimah produktif bagi saya bukan membanding-bandingkan antara yang bekerja, yang aktivis kegiatan sosial, dan yang di rumah saja. Sama sekali bukan. Namun muslimah produktif itu harus dipahami sebagai sosok yang berupaya memanfaatkan waktu yang tersedia untuk mencapai tingkatan kualitas (standar) seorang muslimah yang ideal, yaitu yang sesuai dengan Al Qur’an dan Hadits.


aku dan cita-cita

Diposting oleh Mega Octaviani di 07.09 0 komentar


Cita-cita merupakan sebuah motif dalam kehidupan tanpa cita-cita hidup akan terasa hampa, tak hanya itu hidup pun tidak akan berwarna.
Begitupun dengan saya cita-cita saya jadikan untuk menjadikan hidup agar lebih hidup dabn berwarna, Banyak sekali cita-cita yang ingin saya capai dalam episode hidup ini, dari mulai cita-cita yang kecil hingga cita-cita yang teramat tinggi. Saya yakin saya bisa mewujudkan segala cita-cita saya karena di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, selama ada ikhtiar dan do’a serta Allah pun menghendaki, maka kun fayakun .. tidak ada yang sulit bagi Allah.
Adapun cita-cita yang saya untuk saai ini diantaranya:
1.     Sungguh suatu kebahagiaan bagi saya ketika saya bisa memberangkatkan ibu dan bapak saya ke tanah suci, saya ingin sekali melaksanakan kwewajiban saya untuk membahagiakan mereka dengan salah satunya memberangkatkan mereka ke tanah suci.
2.     Saya ingin mendirikan sebuah yayasan social yang bisa membantu anak-anak yang terlantar mendapatka hak-hak mereka sebagai anak, mendapatkan perlindungan dan pendidikan yang layak, selain itu saya ingi membuka suatu pelatihan yang bermanfaat bagi masyarakat dalam mengembangkan segala potensinya.
3.     Saya ingin menjadi seorang dosen atau tenaga pengajar karena bagi saya menjadi seorang dosen, guru atau tenaga pengajar merupakan suatu tugas yang sungguh sangat mulia, karena tanpa mereka kita tidak akan jadi manusia yang sebenarnya.
4.     Selanjutnya saya ingin mendapatkan beasiswa s1, s2 dan s3.  Karena itulah saya termotivasi untuk giat dalam belajar.
5.     Saya ingin keliling dunia, menjelajahi dunia karena ilmu yang saya miliki
6.     Cita-cita terdekat saya untuk waktu yang dekat ini saya ingin mendapatkan nilai IP yang tinggi.
Itulah beberapa cita-cita yang sangat ini ingin saya wujudkan, semoga suatu saat nanti saya membuka buku ini  saya sudah mewujudka semua cita-cita ini. dan semoga Allah memberikan jala bagi saya dalam mewujudkan segala mimpi-mimpi saya. Amin ya Rabb