LOMBA MENULIS PUISI "UCAP (Ungkapan Cinta AlaPenyair)


Sungguh, sembilu terasa menyerang jemariku ketika kali pertama bertukarsapa denganmu. Kau tahu kenapa? Karena aku melihat Tuhan dalam dirimu; daricaramu menghargai keberadaanku dan kelembutanmu. Ialah membawa kehidupan.

Aku mencintaimu. Sungguh! benar-benar mencintaimu. Dan jika aku bolehmemohon padamu, jua pada pereka cipta alam semesta, aku ingin kau punmencintaiku. Dan cinta kita tetap hidup: hingga mentari tak lagi diterbitkan,hingga awan pagi tak lagi putih, hingga angin sore tak lagi mendamaikan, hinggarembulan tak lagi bersinar, hingga bintang malam tak lagi berkelap-kelip, danhingga Tuhan menyatukan kita di kehidupan selanjutnya*

(Aku Melihat Tuhan Dalam Dirimu-Avet Batang Parana

Terinspirasidari cuplikan prosa liris di atas, kami—Penerbit Meta Kata bermaksud menyelenggarakanlomba menulis lagi—dengan ketentuan sebagai berikut:
  1. Lomba terbuka untuk umum, mulai tanggal 14 April 2013 s.d 19 Mei 2013 (pukul 23:59 WIB). 
  2. Membagikan info lomba ini ke minimal 25 teman di jejaring sosial facebook, twitter atau posting di blog pribadi (pilih salah satu).
  3. Menjadi pengikut blog Penerbit Meta Kata: http://redaksi-metakata.blogspot.com/ (untuk memudahkan peserta melihat info lebih lanjut mengenai lomba ini). 
  4. Tema lomba: “UCAP (Ungkapan Cinta Ala Penyair)”, dengan sub tema: ungkapan cinta kepada sang Kekasih.
  5. Naskah dalam bentuk Prosa Liris (maksimal 100 kata) atau Puisi (maksimal 21 baris) dengan format file Ms Word 2003/2007, kertas ukuran A4, font TNR 12pt, spasi 1.5, margin rata-rata 3 cm (1,18 inci) untuk setiap sisi. 
  6. Naskah merupakan karya asli penulis dan belum pernah dipublikasikan dalam bentuk buku. 
  7. Setiap peserta hanya diperbolehkan mengirim 1 naskah terbaiknya, lengkap dengan biodata narasi, maksimal 30 kata. 
  8. Naskah yang telah memenuhi ketentuan di atas, dikirim ke email: redaksi.metakata@gmail.com (berupa attachmant, bukan di badan email), dengan subyek email: UCAP_JUDUL NASKAH_NAMA PENULIS dan nama file sesuai dengan nama penulis. 
  9. 111 naskah terpilih, akan diumumkan di blog resmi Penerbit Meta Kata pada tanggal 26 Mei 2013 
  10. Hadiah 
  • JUARA I: Paket Buku AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + Voucher Penerbitan Senilai Rp 100.000 + E-Sertifikat 
  • JUARA II: Paket E-Book AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + Voucher Penerbitan Senilai Rp 100.000 + E-Sertifikat 
  • JUARA III: Paket E-Book AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + Voucher Penerbitan Senilai Rp 50.000 + E-Sertifikat 
  • JUARA IV: Paket E-Book AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + E-Sertifikat 
  • JUARA V: Paket E-Book AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + E-Sertifikat 
  • JUARA VI: E-Sertifikat 
  • JUARA VII: E-Sertifikat 
  • JUARA VIII: E-Sertifikat 
  • JUARA IX: E-Sertifikat 
  • JUARA X: E-Sertifikat 
  • 111 NASKAH TERPILIH: Diterbitkan Secara Indie di Meta Kata 
  • SEMUA KONTRIBUTOR BUKU: Mendapatkan Diskon 20% Untuk Pembelian Buku Terbit 
Demikian pengumuman lomba dari kami. Selamatberkarya dan sukses selalu untuk kawan-kawan semuad

hahahahhahaha


Cukup, cukup, cukup…..
Teriakan hati atas nama Indonesia
Jeritan luka berakhir darah
Tangis terurai, sesal merana
Seperti inikah potret-potret yang harus slalu terlihat?
Hanya kebiadaban-kebiadaban yang senantiasa hadir tak terkendali
Hanya jelmaan syetan datang, tak ingin beranjak pergi
Jika jelmaan syetan itu merajalela,
Kapankah pelindung hati bersayap indah itu disini?
Resahpun membabi buta
Tak tau harus kemana langkah ini terhenti
Mengeluh atas takut yang selalu melanda
Atas potret-potret kehidupan yang begitu menyesakan dada
Ingin sekali terucap kata bertutur asa
Agar inginku tak lagi sekedar opini hati
Tapi kemanakah kaki ini harus berhenti?
Tuk akhiri segala kegelisahan dan ketahukan hati
Tuk kibarkan bendera damai berasa ON
Kita Bangkit..

SBY Galau: Antara Parpol dan Pemerintahan


Pilihan selalu diikuti resiko, terlepas resiko itu bersifat ringan atau berat. Setelah beberapa waktu lalu Partai Demokrat dirundung kisruh anas urbaningrum, langkah-langkah penyelamatan partai kini jelas terlihat pada hasil keputusan pada Kongres Luar Biasa yang digelar di Sanur, Bali (30-31/03). Dengan terpilihnya SBY secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Secara internal partai, keputusan ini merupakan keputusan yang tepat. Sosok SBY diharapkan menjadi perekat fraksi-fraksi yang bertikai serta membangun kembali eksistensi partai pasca anjloknya eksibilitas partai akibat ulah kade-kader yang bermasalah.
Tetapi jika dilihat dari kacamata eksternal partai, putusan SBY sebagai ketua umum partai demokrat memang cukup beresiko. Dengan tiga rangkap jabatan yang disandingnya di kubu partai sebagai ketua umum, ketua dewan Pembina dan ketua dewan kehormatan SBY dituntut untuk mengoptimalkan ketiga fungsi tersebut.
Harusnya SBY sadar diri dengan jabatan yang saat ini disandingnya sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahan. Meskipun ia berjanji akan tetap berkonsentrasi menjalankan roda pemerintahan, tetap saja fokus SBY untuk menjalankan roda pemerintahan akan sedikit buyar karena adanya rangkap jabatan dikubu partai yang harus dioptimalkannya pula. Subjektivitas ini mulai terlihat pada awal kisruh demokrat, dengan alih-alih penyelamatan partai, SBY secara terbuka menunjukan fokusnya untuk menyelamatkan partai. Secara tidak langsung roda pemerintahanpun terbengkalai.
Sebelumnya SBY mewanti-wanti kepada menteri-menterinya yang menjabat sebagai ketua umum partai untuk tidak terlalu over menjalankan partai politiknya dengan mengeyampingkan mandat sebagai pelaku pelaksana pemerintahan. Sungguh ironis jika apa yang diwanti-wanti kini berbalik arah. SBY harus mempertanggung jawabkan apa yang dikatakannya.

Senin, 22 April 2013

LOMBA MENULIS PUISI "UCAP (Ungkapan Cinta AlaPenyair)

Diposting oleh Mega Octaviani di 05.23 0 komentar

Sungguh, sembilu terasa menyerang jemariku ketika kali pertama bertukarsapa denganmu. Kau tahu kenapa? Karena aku melihat Tuhan dalam dirimu; daricaramu menghargai keberadaanku dan kelembutanmu. Ialah membawa kehidupan.

Aku mencintaimu. Sungguh! benar-benar mencintaimu. Dan jika aku bolehmemohon padamu, jua pada pereka cipta alam semesta, aku ingin kau punmencintaiku. Dan cinta kita tetap hidup: hingga mentari tak lagi diterbitkan,hingga awan pagi tak lagi putih, hingga angin sore tak lagi mendamaikan, hinggarembulan tak lagi bersinar, hingga bintang malam tak lagi berkelap-kelip, danhingga Tuhan menyatukan kita di kehidupan selanjutnya*

(Aku Melihat Tuhan Dalam Dirimu-Avet Batang Parana

Terinspirasidari cuplikan prosa liris di atas, kami—Penerbit Meta Kata bermaksud menyelenggarakanlomba menulis lagi—dengan ketentuan sebagai berikut:
  1. Lomba terbuka untuk umum, mulai tanggal 14 April 2013 s.d 19 Mei 2013 (pukul 23:59 WIB). 
  2. Membagikan info lomba ini ke minimal 25 teman di jejaring sosial facebook, twitter atau posting di blog pribadi (pilih salah satu).
  3. Menjadi pengikut blog Penerbit Meta Kata: http://redaksi-metakata.blogspot.com/ (untuk memudahkan peserta melihat info lebih lanjut mengenai lomba ini). 
  4. Tema lomba: “UCAP (Ungkapan Cinta Ala Penyair)”, dengan sub tema: ungkapan cinta kepada sang Kekasih.
  5. Naskah dalam bentuk Prosa Liris (maksimal 100 kata) atau Puisi (maksimal 21 baris) dengan format file Ms Word 2003/2007, kertas ukuran A4, font TNR 12pt, spasi 1.5, margin rata-rata 3 cm (1,18 inci) untuk setiap sisi. 
  6. Naskah merupakan karya asli penulis dan belum pernah dipublikasikan dalam bentuk buku. 
  7. Setiap peserta hanya diperbolehkan mengirim 1 naskah terbaiknya, lengkap dengan biodata narasi, maksimal 30 kata. 
  8. Naskah yang telah memenuhi ketentuan di atas, dikirim ke email: redaksi.metakata@gmail.com (berupa attachmant, bukan di badan email), dengan subyek email: UCAP_JUDUL NASKAH_NAMA PENULIS dan nama file sesuai dengan nama penulis. 
  9. 111 naskah terpilih, akan diumumkan di blog resmi Penerbit Meta Kata pada tanggal 26 Mei 2013 
  10. Hadiah 
  • JUARA I: Paket Buku AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + Voucher Penerbitan Senilai Rp 100.000 + E-Sertifikat 
  • JUARA II: Paket E-Book AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + Voucher Penerbitan Senilai Rp 100.000 + E-Sertifikat 
  • JUARA III: Paket E-Book AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + Voucher Penerbitan Senilai Rp 50.000 + E-Sertifikat 
  • JUARA IV: Paket E-Book AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + E-Sertifikat 
  • JUARA V: Paket E-Book AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + E-Sertifikat 
  • JUARA VI: E-Sertifikat 
  • JUARA VII: E-Sertifikat 
  • JUARA VIII: E-Sertifikat 
  • JUARA IX: E-Sertifikat 
  • JUARA X: E-Sertifikat 
  • 111 NASKAH TERPILIH: Diterbitkan Secara Indie di Meta Kata 
  • SEMUA KONTRIBUTOR BUKU: Mendapatkan Diskon 20% Untuk Pembelian Buku Terbit 
Demikian pengumuman lomba dari kami. Selamatberkarya dan sukses selalu untuk kawan-kawan semuad

Senin, 08 April 2013

hahahahhahaha

Diposting oleh Mega Octaviani di 06.57 0 komentar

Cukup, cukup, cukup…..
Teriakan hati atas nama Indonesia
Jeritan luka berakhir darah
Tangis terurai, sesal merana
Seperti inikah potret-potret yang harus slalu terlihat?
Hanya kebiadaban-kebiadaban yang senantiasa hadir tak terkendali
Hanya jelmaan syetan datang, tak ingin beranjak pergi
Jika jelmaan syetan itu merajalela,
Kapankah pelindung hati bersayap indah itu disini?
Resahpun membabi buta
Tak tau harus kemana langkah ini terhenti
Mengeluh atas takut yang selalu melanda
Atas potret-potret kehidupan yang begitu menyesakan dada
Ingin sekali terucap kata bertutur asa
Agar inginku tak lagi sekedar opini hati
Tapi kemanakah kaki ini harus berhenti?
Tuk akhiri segala kegelisahan dan ketahukan hati
Tuk kibarkan bendera damai berasa ON
Kita Bangkit..

Selasa, 02 April 2013

SBY Galau: Antara Parpol dan Pemerintahan

Diposting oleh Mega Octaviani di 07.19 0 komentar

Pilihan selalu diikuti resiko, terlepas resiko itu bersifat ringan atau berat. Setelah beberapa waktu lalu Partai Demokrat dirundung kisruh anas urbaningrum, langkah-langkah penyelamatan partai kini jelas terlihat pada hasil keputusan pada Kongres Luar Biasa yang digelar di Sanur, Bali (30-31/03). Dengan terpilihnya SBY secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Secara internal partai, keputusan ini merupakan keputusan yang tepat. Sosok SBY diharapkan menjadi perekat fraksi-fraksi yang bertikai serta membangun kembali eksistensi partai pasca anjloknya eksibilitas partai akibat ulah kade-kader yang bermasalah.
Tetapi jika dilihat dari kacamata eksternal partai, putusan SBY sebagai ketua umum partai demokrat memang cukup beresiko. Dengan tiga rangkap jabatan yang disandingnya di kubu partai sebagai ketua umum, ketua dewan Pembina dan ketua dewan kehormatan SBY dituntut untuk mengoptimalkan ketiga fungsi tersebut.
Harusnya SBY sadar diri dengan jabatan yang saat ini disandingnya sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahan. Meskipun ia berjanji akan tetap berkonsentrasi menjalankan roda pemerintahan, tetap saja fokus SBY untuk menjalankan roda pemerintahan akan sedikit buyar karena adanya rangkap jabatan dikubu partai yang harus dioptimalkannya pula. Subjektivitas ini mulai terlihat pada awal kisruh demokrat, dengan alih-alih penyelamatan partai, SBY secara terbuka menunjukan fokusnya untuk menyelamatkan partai. Secara tidak langsung roda pemerintahanpun terbengkalai.
Sebelumnya SBY mewanti-wanti kepada menteri-menterinya yang menjabat sebagai ketua umum partai untuk tidak terlalu over menjalankan partai politiknya dengan mengeyampingkan mandat sebagai pelaku pelaksana pemerintahan. Sungguh ironis jika apa yang diwanti-wanti kini berbalik arah. SBY harus mempertanggung jawabkan apa yang dikatakannya.