Bahagiaku Sederhana

Ketika banyak diantara perempuan-perempuan yang berlomba-lomba mengejar cita-citanya berkarier di luar rumah. Lain halnya denganku saat ini.
Bukan karena tidak tertarik, tetapi karier ku di masa depan adalah menjadikan rumah tanggaku seperti sebuah syurga dunia, Insya Allah akhirat.
Tetap memprioritaskan itu, walau tak dipungkiri aktulisasi diri dalam lingkungan harus di perhatikan.
Bahagia itu ketika...
Aku menjadi alasan kesuksesan dan keberhasilan suami
Aku menjadi alasan kecerdasan putra-putriku
Aku menjadi alasan adanya syurga di rumahku
Aku menjadi alasan inovasi di lingkunganku
Aku menjadi alasan perkembangan peradaban dunia.
Bahagia ituu ketika..
Bersama suamiku bersujud di 1/3 malam. Ketika itu aku mengiringi dengan kata Amiin ketika untaian do'a ia sebut.
Menyiapkan perlengkapan sholatnya untuk pergi ke mesjid di setiap saat kumandang subuh datang.
Menyiapkan sarapan dan bekal makan siang untuk perjalanan jihadnya.
Tak kubiarkan sedikitpun noda ada dalam setiap pakaianya, kerapihnya adalah hargadiriku.
Tampil cantik di setiap kali di sampingnya.
Menyambut pulangnya dengan pelayanan terbaik dan terindah.
Bahagia itu ketika..
Mendidik diri sendiri jauh sebelum anakku lahir.
Menjadi saksi pertama dalam setiap perkembangan pertumbuhannya.
Sukses menjalankan asu selama 2 tahun.
Menyiapkan makanan sehatnya di olah dengan tanganku sendiri
Lalu..
Tak henti hentinya ia mencium pipiku
Berjalan ke arahku dengan langkah yang terbata-bata
Menyebutku "mama" sebagai kata yang pertama kali yang ia ucap.
Menjadi madrasah pertama dalam jenjang pendidikannya.
Mengenalkannya Agama sejak dini
Memgajarkan baca, tulis dan hitung.
Mengikut sertakanya dalam setiap ajang pemilihan bakat.
Menjadi pedamping wisudanya
Bahagia itu ketika...
Ketika mapan d usia muda
Mempunyai rumah, kendaraan dan menunaikan ibadah haji di usia muda
Mempunya karyawan yang banyak
Lalu..
Aku hanya memantau pekerjaan mereka dengan tetap memprioritaskan keluarga dibanding segalanya.
Tetap mempunyai waktu yang banyak untuk terus membaca buku dan menulis
Mengikuti perkembangan zaman
Mengasah bakat dan kemampuan diri
Tapi apalah ilmu yang dimiliki tanpa membaginya dengan orang lain
Semoga menjadi pribadi yang mencintai ilmu, mempelajari ilmu, mengamalkan ilmu dan memgajarkan ilmu. Amiin

Bahagiaku itu sederhana.
Ketika kita bisa bermanfaat terhadap orang lain

0 komentar:

Posting Komentar

Kamis, 16 April 2015

Bahagiaku Sederhana

Diposting oleh Mega Octaviani di 06.28

Ketika banyak diantara perempuan-perempuan yang berlomba-lomba mengejar cita-citanya berkarier di luar rumah. Lain halnya denganku saat ini.
Bukan karena tidak tertarik, tetapi karier ku di masa depan adalah menjadikan rumah tanggaku seperti sebuah syurga dunia, Insya Allah akhirat.
Tetap memprioritaskan itu, walau tak dipungkiri aktulisasi diri dalam lingkungan harus di perhatikan.
Bahagia itu ketika...
Aku menjadi alasan kesuksesan dan keberhasilan suami
Aku menjadi alasan kecerdasan putra-putriku
Aku menjadi alasan adanya syurga di rumahku
Aku menjadi alasan inovasi di lingkunganku
Aku menjadi alasan perkembangan peradaban dunia.
Bahagia ituu ketika..
Bersama suamiku bersujud di 1/3 malam. Ketika itu aku mengiringi dengan kata Amiin ketika untaian do'a ia sebut.
Menyiapkan perlengkapan sholatnya untuk pergi ke mesjid di setiap saat kumandang subuh datang.
Menyiapkan sarapan dan bekal makan siang untuk perjalanan jihadnya.
Tak kubiarkan sedikitpun noda ada dalam setiap pakaianya, kerapihnya adalah hargadiriku.
Tampil cantik di setiap kali di sampingnya.
Menyambut pulangnya dengan pelayanan terbaik dan terindah.
Bahagia itu ketika..
Mendidik diri sendiri jauh sebelum anakku lahir.
Menjadi saksi pertama dalam setiap perkembangan pertumbuhannya.
Sukses menjalankan asu selama 2 tahun.
Menyiapkan makanan sehatnya di olah dengan tanganku sendiri
Lalu..
Tak henti hentinya ia mencium pipiku
Berjalan ke arahku dengan langkah yang terbata-bata
Menyebutku "mama" sebagai kata yang pertama kali yang ia ucap.
Menjadi madrasah pertama dalam jenjang pendidikannya.
Mengenalkannya Agama sejak dini
Memgajarkan baca, tulis dan hitung.
Mengikut sertakanya dalam setiap ajang pemilihan bakat.
Menjadi pedamping wisudanya
Bahagia itu ketika...
Ketika mapan d usia muda
Mempunyai rumah, kendaraan dan menunaikan ibadah haji di usia muda
Mempunya karyawan yang banyak
Lalu..
Aku hanya memantau pekerjaan mereka dengan tetap memprioritaskan keluarga dibanding segalanya.
Tetap mempunyai waktu yang banyak untuk terus membaca buku dan menulis
Mengikuti perkembangan zaman
Mengasah bakat dan kemampuan diri
Tapi apalah ilmu yang dimiliki tanpa membaginya dengan orang lain
Semoga menjadi pribadi yang mencintai ilmu, mempelajari ilmu, mengamalkan ilmu dan memgajarkan ilmu. Amiin

Bahagiaku itu sederhana.
Ketika kita bisa bermanfaat terhadap orang lain

0 komentar on "Bahagiaku Sederhana"

Posting Komentar