Ternyata saya belum siap

Ketika merasakan kesakitan yang tidak biasa, ada kekhawatiran yang membuncah.
Untuk melawannya saya hanya bisa berucap dengan penuh harap,
"Allah, saya blm membahagiakan orang tua, saya belum menuntaskan amanah-amanah saya, saya belum menghasilkan karya yg bermanfaat bagi banyak org, saya belum memperbaiki kesalahan2 saya, amal saya jg masih jauh dari kata cukup.
Jangan ambil nyawa saya sekarang ya Allah...
Ternyata saya belum siap!"

Dan sakit adalah nikmat. Perantara atas kasih sayang Allah agar kita lebih mempersiapkan diri untuk kembali menghadap-Nya.

Bahagiaku Sederhana

Ketika banyak diantara perempuan-perempuan yang berlomba-lomba mengejar cita-citanya berkarier di luar rumah. Lain halnya denganku saat ini.
Bukan karena tidak tertarik, tetapi karier ku di masa depan adalah menjadikan rumah tanggaku seperti sebuah syurga dunia, Insya Allah akhirat.
Tetap memprioritaskan itu, walau tak dipungkiri aktulisasi diri dalam lingkungan harus di perhatikan.
Bahagia itu ketika...
Aku menjadi alasan kesuksesan dan keberhasilan suami
Aku menjadi alasan kecerdasan putra-putriku
Aku menjadi alasan adanya syurga di rumahku
Aku menjadi alasan inovasi di lingkunganku
Aku menjadi alasan perkembangan peradaban dunia.
Bahagia ituu ketika..
Bersama suamiku bersujud di 1/3 malam. Ketika itu aku mengiringi dengan kata Amiin ketika untaian do'a ia sebut.
Menyiapkan perlengkapan sholatnya untuk pergi ke mesjid di setiap saat kumandang subuh datang.
Menyiapkan sarapan dan bekal makan siang untuk perjalanan jihadnya.
Tak kubiarkan sedikitpun noda ada dalam setiap pakaianya, kerapihnya adalah hargadiriku.
Tampil cantik di setiap kali di sampingnya.
Menyambut pulangnya dengan pelayanan terbaik dan terindah.
Bahagia itu ketika..
Mendidik diri sendiri jauh sebelum anakku lahir.
Menjadi saksi pertama dalam setiap perkembangan pertumbuhannya.
Sukses menjalankan asu selama 2 tahun.
Menyiapkan makanan sehatnya di olah dengan tanganku sendiri
Lalu..
Tak henti hentinya ia mencium pipiku
Berjalan ke arahku dengan langkah yang terbata-bata
Menyebutku "mama" sebagai kata yang pertama kali yang ia ucap.
Menjadi madrasah pertama dalam jenjang pendidikannya.
Mengenalkannya Agama sejak dini
Memgajarkan baca, tulis dan hitung.
Mengikut sertakanya dalam setiap ajang pemilihan bakat.
Menjadi pedamping wisudanya
Bahagia itu ketika...
Ketika mapan d usia muda
Mempunyai rumah, kendaraan dan menunaikan ibadah haji di usia muda
Mempunya karyawan yang banyak
Lalu..
Aku hanya memantau pekerjaan mereka dengan tetap memprioritaskan keluarga dibanding segalanya.
Tetap mempunyai waktu yang banyak untuk terus membaca buku dan menulis
Mengikuti perkembangan zaman
Mengasah bakat dan kemampuan diri
Tapi apalah ilmu yang dimiliki tanpa membaginya dengan orang lain
Semoga menjadi pribadi yang mencintai ilmu, mempelajari ilmu, mengamalkan ilmu dan memgajarkan ilmu. Amiin

Bahagiaku itu sederhana.
Ketika kita bisa bermanfaat terhadap orang lain

al-Qur'an yang mereka beri

Sejak kecil sampai saat ini saya belum pernah membeli sebuah Al-Qur'an.
Ketika saya berniat untuk membeli selalu saja ada cara untuk saya memperbaharui Al-Qur'an yang saya punya.
Pertama kali saya mempunyai Al-Qur'an ketika saya duduk di madrasah dinniyah. Kala itu al-Ustadzah dineu. memberi saya al-Qur'an kecil berwarna emas. Al qur'an itu saya pakai sampai saya menduduki kelas 2 tsanawiyah.
Di tsanawiyah memiliki al-Qur'an yang berterjemah itu adalah suatu kebutuhan tersendiri. Saya berniat untuk membeli al-Qur'an dengan tarjamah agar memudahkan saya untuk belajar. Tapi Allah berkata lain. Saat itu saya mencoba menabung, sebelum tabunganku cukup untuk membeli al-Qur'an Allah menitipkan al-Qur'an lewat Ua Oleh. Al-Quran coklat dengan terjemahnya.
Al-Qur'an itu saya pakai sampai tahun pertama kuliah saya. Keadaan al-Qur'an itu semakin rusak. Ketika azamku untuk belajar al-Qur'an lebih kuat lagi. Allah begitu mengerti terhadap makhluknya. Saat itu teman saya memberikanku al-Qur'an dengan terjemahnya. Katanya sedih melihat al-Qur'an saya yang sudah lusuh itu. Disertai mp3 yang sudah berisi murotal 30 juz.
Waktu semakin berlalu. Tepat pada semester 5, teman saya Gina suryanti ( yang mungkin saat ini sudah menjadi Hafidzah, Amiin) menberikanku al-Qur'an dengan warna yang aku sukai.
Allah begitu baik, begitu mengerti hambaNya. Tanpa kita minta Allah memberikan sarana dan media untuk lebih dekat dengannya.
Kali ini aku mengerti kuasaNya yang tersembunyi. Allah maha baik, Allah maha mengerti.
Terimakasih untuk para pemberi al-Qur'an dimanapun kalian berada. Saya percaya dengan sangat. Pemberian kalian akan menjadi amal jarriyah. In sya Allah..

PENGARUH BERITA KRIMINAL TERHADAP KENAKALAN REMAJA




Media masa mempunyai sumbangsih yang besar dalam pengembangan pola pikir remaja di Indonesia. Informasi yang dikemas melalui berita yang dapat memberi suatu efek sosial yang berpengaruh terhadap nilai-nilai sosial dan budaya manusia. Informasi atau tayangan yang berkualitas tentunya akan membentuk karakter remaja yang berkualitas, begitupun sebalikna.
Realitanya, masih banyak tayangan yang mengandung unsur kekerasan yang dikemas dalam bentuk berita criminal. Hampir keseluruhan berita criminal di media televise memuat unsur kekerasan. Begitupun di media cetak Lampu Merah atau Pos Metro memuat berita-berita criminal mengenai perkosaan yang digambarkan secara detail bahkan kadang tampak berusaha membangkitkan fantasi seksual pembacanya.
Media massa di Indonesia saat ini, menganut sistem kebebasan pers. Setiap orang mempunyai kebebasan untuk berpendapat. Meskipun demikian sejatinya apa yang di siarkan media massa tidak hanya mengelola berita karena fungsinya tidak hanya menyiarkan informasi tetapi juga menjadi sarana pendidikan massa (Mass education), sehingga apa yang di informasikan dapat menambah pengetahuan khalayak. Selain itu, menyiarkan berita atau hal-hal yang bersifat hiburan merupakan fungsi dari media massa. Fungsi terakhir dari media massa adalah mempengaruhi agar khalayak melakukan kegiatan tertentu. Keempat fungsi ini sejatinya menjadikan media massa sebagai sarana yang mempunyai sumbangsih besar terhadap perkembangan remaja saat ini. Mengingat usia remaja merupakan usia yang rentan terkena efek dari media massa karena remaja merupakan masa labil seseorang. Oleh karena itu sikap meniru pada kalangan remaja merupakan suatu bentuk dari masa pubertas yang dialami oleh keadaan jiwa yang masih labil.
Hal tersebut sejalan dengan teori jarum hipodermik (Hypodemic Needle Theory) bahwa setiap informasi yang dilakukan secara berulang-ulang membuat khalayak menjadi biasa dengan hal tersebut. Remaja saat ini telah menganggap segala bentuk kejahatan atau kekerasan menjadi sesuatu yang lazim karena media massa secara terus menerus menayangkan perilaku tersebut.
Saaat ini, setiap station televise memiliki minimal satu acara liputan criminal yang ditayangkan setiap hari. Tak hanya itu berbagai media cetak seperti lampu merah pun masih bebas cetak bahkan diminati berbagai kalangan dan usia. Padahal hal tersebut memang tidak sejalan dengan fungsi media massa yang menjadi sarana edukasi. Bahkan, media massa tersebut seperti ingin mempengaruhi pembacanya untuk melakukan perilaku tersebut.
Ironisnya, tidak ada pihak yang benar-benar tegas dalam menindak lanjuti kesimpangan media massa saat ini. Padahal sudah jelas hal tersebut tidak sejalan dengan fungsi yang semestinya bahkan banyak menyalahi aturan.

Catatan kecil seorang ank



Dulu ketika usiaku masih dala pengasuhan kedua orangtuaku, do’aku yang selalu aku sertakan tak lain adalah menjadi anak yang shalehah, yang kelak bisa membanggakan kedua orang tuaku, negaraku serta agamaku. Tapi sekarang do’aku bertambah. Sedikit tapi bermakna. Kelak ketika aku menjadi seorang istri dan seorang ibu, aku ingin menjadi seorang istri dan ibu seperti ibuku…
Ibu adalah sesosok cinta sejati. Perjalanan kehidupanku sampai dua puluh tahun. Sama sekali tak lepas dari peran seorang ibu. Bahkan ketika di saat raga kita terpisajh, ikatan jiwa itu selalu ada. Risauku, risaunya ibu juga. Bahagiaku, bahagianya ibu juga. Sederhana tapi menyentuh.
Dari pagi ini membuka mata, sampai malam mata ini terlelap beribu peran yang ibu lakukan. Sampai saat ini usiaku menginjak usia 21 tahun. Ibu selalu membangunkan, menyiapkan sarapan sampai menyiapkan keperluan kuliahku. Padahal multiperan yang ibu lakukan saat ini cukup berat. Dia harus bekekrja, menjadi seorang istri dan ibu yang siaga di saat anak-anak dan suaminya butuhkan. Bahkan kadang cucian aku pun sering kali diberantas ibu. Tapi ibu jarang sekali mengeluh, walaupun aku tau sering sekali ibu membeli pobat pusing atau obat sakit badan. Tapi untuk mengeluh, itu bukan ibu banget. Sangat berbeda dengan aku saat ini..
 Ibu adalah istri yang tidak neko-neko. Di saat ibu-ibu lainnya mempercantik dirinya dengan berbagai perhiasan ataupun dengan beju-baju mewahnya. Ibuku bukan tipe seperti itu. Pendidikan anak-anak lah yang menjadi prioritasnya. Ketika ibu mempunyai uang ibu lebih menginvestasikan uangnya untuk pendidikan anak-anaknya atau renovasi rumah.
Bagi aku, ibu adalah komunikator yang baik. Ibu bisa memilah dan memilih gaya dan cara komunikasi sesuai dengan situasi dan kondisinya. Di lingkungan rumah, jarang sekali terdengar kata-kata kasar, karena gaya bahasa ibu yang lembut membuat anak-anaknya serta suaminya terbiasa dengan kelembutan juga. Walaupun tidak di pungkiri ketika emosi  tertanam intonasi pun menjadi agak sedikit berbeda.
Selanjutrnya yang aku sukai dari seorang ibu, ibu adalah ibu yang pintar. Setiap luang waktunya selalu ibu habiskan untuk membaca. Bahkan buku yang sudah di baca pun di baca ulang kembali guna memenuhi kebiasaan membacanya. Terkdang ibu menyuruh aku meminjam buku di pusda. Tak hanya itu ibu rajin menonton berita. Entahlah, mungkin karena anaknya sedang ada di jurusan jurnalistik. TV One dan Metro TV jadi tv tontonan kita, sering kalki debat dan shering ada ketika kita bersama-sama menontok berita.Ibu juga rajin sekali membaca qur’annya, tahajudnya, sholat dhuhanya. Terkadang aku malu sama diri aku sendiri belum bisa mengoptimalkan ilmu yang aku dapatkan.
Maka dari itu aku menuliskan ibu sebagai inspirator kehidupanku kedepan.
            Keinginan ibu yang selalu ibu utarakan, ibu ingin melihatku memakai toga. Kebanggan tersendiri bagi seorang ibu yang bisa melihat anaknya memakai toga, bergelar sarjana. Walaupun aku tahu gelar sarjanaku takan bisa membalas semua perjuangan seorang ibu. Karenanya aku seperti ini. Aku ingin berjuang untuk itu, setidaknya bisa membuat ibu tersenyum bangga mempunyai anak seperti aku.
            Kini rambut ibu sudah mulai memutih, dan sampai usia 20 tahun ini aku belum bisa menjadi seorang anak yang di harapkan ibu. Sering sekali aku tidak menggubris perintah-perintahnya, ngelakuin yang ibu larang. Sering juga aku marah ga jelas hanya karena sebuah keinginan yang segera harus dipenuhi. Tetapi tetap saja mereka memaafkan dan terus menyanyangiku sampai saat ini. Doa’kan ega ibu, semoga ega selalu bisa untuk membuat ibu tersenyum. Sama halnya dengan ibu, yang ingin terus membuat anaknya tersenyum..

RESENSI BUKU : Pegembagan Diri Muslimah



Judul Buku      : Pengembangan Diri Muslimah
Pengarang       : Iis Maryamah
Penerbit           : Pribumi Mekar
Tahun Terbit    : 2007
Tebal               : 116 Hal
            Berbicara mengenai muslimah, banyak sekali lingkup yang bisa dibicarakan karena multiperan yang banyak dilakukan oleh perempuan masa kini.  Membicarakan pengembangan diri muslimah tidak lepas dari pembentukan konsep diri perempuan. Konsep diri perempuan sama dengan konsep diri pada umumnya.
            Saat ini, banyak sekali perempuan yang memilih berkarier di luar rumah yang pada akhirnya fokusnya terbagi-bagi hingga menyebabkan terabainya peran lainnya. Buku ini meruapakan jawaban dari pertanyaan bagaimana bisa mengembangkan eksistensisnya tapa harus mengabaikan fitrahnya sebagai perempuan untuk mengandung, melahirkan, mendidik anak dan melayani suami.
            Secara umum buku ini berisi pengorganisasian managemen keluarga dan cara menjadi perempuan shalihah yang berprestasi. Pemahaman konsep diri muslimah, muslimah dalam karier, muslimah dan tantangan masa depan, membangun rumah tangga sakinah, mawadah dan warrahmah, peranan perempuan muslimah dalam rumah tangga.
            Kelebihan dari buku ini, menjelaskan sesuatu secara spesifik dan disertai studi kasus kehidupan keluarga dan cara mengatasinya. Tak hanya itu, disertai pula dengan Ayat-ayat Al-Qur’an yang memang menjadi pedoman dalam berbagai aspek kehidupan. Sedikit yang di sayangkan, penggunaan kata dari sub-judul yang kurang menarik sehingga jika dilihat hanya sekilas tidak memunculkan keinginan untuk membaca.
            Buku ini cukup bagus untuk memberikan gambaran mengenai managemen diri dan keluarga. Menjadi muslimah yang berprestasi di dalam dan luar rumah. Karena pada dasarnya, laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama dalam mengembangkan diri.

LOMBA MENULIS PUISI "UCAP (Ungkapan Cinta AlaPenyair)


Sungguh, sembilu terasa menyerang jemariku ketika kali pertama bertukarsapa denganmu. Kau tahu kenapa? Karena aku melihat Tuhan dalam dirimu; daricaramu menghargai keberadaanku dan kelembutanmu. Ialah membawa kehidupan.

Aku mencintaimu. Sungguh! benar-benar mencintaimu. Dan jika aku bolehmemohon padamu, jua pada pereka cipta alam semesta, aku ingin kau punmencintaiku. Dan cinta kita tetap hidup: hingga mentari tak lagi diterbitkan,hingga awan pagi tak lagi putih, hingga angin sore tak lagi mendamaikan, hinggarembulan tak lagi bersinar, hingga bintang malam tak lagi berkelap-kelip, danhingga Tuhan menyatukan kita di kehidupan selanjutnya*

(Aku Melihat Tuhan Dalam Dirimu-Avet Batang Parana

Terinspirasidari cuplikan prosa liris di atas, kami—Penerbit Meta Kata bermaksud menyelenggarakanlomba menulis lagi—dengan ketentuan sebagai berikut:
  1. Lomba terbuka untuk umum, mulai tanggal 14 April 2013 s.d 19 Mei 2013 (pukul 23:59 WIB). 
  2. Membagikan info lomba ini ke minimal 25 teman di jejaring sosial facebook, twitter atau posting di blog pribadi (pilih salah satu).
  3. Menjadi pengikut blog Penerbit Meta Kata: http://redaksi-metakata.blogspot.com/ (untuk memudahkan peserta melihat info lebih lanjut mengenai lomba ini). 
  4. Tema lomba: “UCAP (Ungkapan Cinta Ala Penyair)”, dengan sub tema: ungkapan cinta kepada sang Kekasih.
  5. Naskah dalam bentuk Prosa Liris (maksimal 100 kata) atau Puisi (maksimal 21 baris) dengan format file Ms Word 2003/2007, kertas ukuran A4, font TNR 12pt, spasi 1.5, margin rata-rata 3 cm (1,18 inci) untuk setiap sisi. 
  6. Naskah merupakan karya asli penulis dan belum pernah dipublikasikan dalam bentuk buku. 
  7. Setiap peserta hanya diperbolehkan mengirim 1 naskah terbaiknya, lengkap dengan biodata narasi, maksimal 30 kata. 
  8. Naskah yang telah memenuhi ketentuan di atas, dikirim ke email: redaksi.metakata@gmail.com (berupa attachmant, bukan di badan email), dengan subyek email: UCAP_JUDUL NASKAH_NAMA PENULIS dan nama file sesuai dengan nama penulis. 
  9. 111 naskah terpilih, akan diumumkan di blog resmi Penerbit Meta Kata pada tanggal 26 Mei 2013 
  10. Hadiah 
  • JUARA I: Paket Buku AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + Voucher Penerbitan Senilai Rp 100.000 + E-Sertifikat 
  • JUARA II: Paket E-Book AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + Voucher Penerbitan Senilai Rp 100.000 + E-Sertifikat 
  • JUARA III: Paket E-Book AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + Voucher Penerbitan Senilai Rp 50.000 + E-Sertifikat 
  • JUARA IV: Paket E-Book AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + E-Sertifikat 
  • JUARA V: Paket E-Book AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + E-Sertifikat 
  • JUARA VI: E-Sertifikat 
  • JUARA VII: E-Sertifikat 
  • JUARA VIII: E-Sertifikat 
  • JUARA IX: E-Sertifikat 
  • JUARA X: E-Sertifikat 
  • 111 NASKAH TERPILIH: Diterbitkan Secara Indie di Meta Kata 
  • SEMUA KONTRIBUTOR BUKU: Mendapatkan Diskon 20% Untuk Pembelian Buku Terbit 
Demikian pengumuman lomba dari kami. Selamatberkarya dan sukses selalu untuk kawan-kawan semuad

Senin, 20 April 2015

Ternyata saya belum siap

Diposting oleh Mega Octaviani di 07.14 0 komentar

Ketika merasakan kesakitan yang tidak biasa, ada kekhawatiran yang membuncah.
Untuk melawannya saya hanya bisa berucap dengan penuh harap,
"Allah, saya blm membahagiakan orang tua, saya belum menuntaskan amanah-amanah saya, saya belum menghasilkan karya yg bermanfaat bagi banyak org, saya belum memperbaiki kesalahan2 saya, amal saya jg masih jauh dari kata cukup.
Jangan ambil nyawa saya sekarang ya Allah...
Ternyata saya belum siap!"

Dan sakit adalah nikmat. Perantara atas kasih sayang Allah agar kita lebih mempersiapkan diri untuk kembali menghadap-Nya.

Kamis, 16 April 2015

Bahagiaku Sederhana

Diposting oleh Mega Octaviani di 06.28 0 komentar

Ketika banyak diantara perempuan-perempuan yang berlomba-lomba mengejar cita-citanya berkarier di luar rumah. Lain halnya denganku saat ini.
Bukan karena tidak tertarik, tetapi karier ku di masa depan adalah menjadikan rumah tanggaku seperti sebuah syurga dunia, Insya Allah akhirat.
Tetap memprioritaskan itu, walau tak dipungkiri aktulisasi diri dalam lingkungan harus di perhatikan.
Bahagia itu ketika...
Aku menjadi alasan kesuksesan dan keberhasilan suami
Aku menjadi alasan kecerdasan putra-putriku
Aku menjadi alasan adanya syurga di rumahku
Aku menjadi alasan inovasi di lingkunganku
Aku menjadi alasan perkembangan peradaban dunia.
Bahagia ituu ketika..
Bersama suamiku bersujud di 1/3 malam. Ketika itu aku mengiringi dengan kata Amiin ketika untaian do'a ia sebut.
Menyiapkan perlengkapan sholatnya untuk pergi ke mesjid di setiap saat kumandang subuh datang.
Menyiapkan sarapan dan bekal makan siang untuk perjalanan jihadnya.
Tak kubiarkan sedikitpun noda ada dalam setiap pakaianya, kerapihnya adalah hargadiriku.
Tampil cantik di setiap kali di sampingnya.
Menyambut pulangnya dengan pelayanan terbaik dan terindah.
Bahagia itu ketika..
Mendidik diri sendiri jauh sebelum anakku lahir.
Menjadi saksi pertama dalam setiap perkembangan pertumbuhannya.
Sukses menjalankan asu selama 2 tahun.
Menyiapkan makanan sehatnya di olah dengan tanganku sendiri
Lalu..
Tak henti hentinya ia mencium pipiku
Berjalan ke arahku dengan langkah yang terbata-bata
Menyebutku "mama" sebagai kata yang pertama kali yang ia ucap.
Menjadi madrasah pertama dalam jenjang pendidikannya.
Mengenalkannya Agama sejak dini
Memgajarkan baca, tulis dan hitung.
Mengikut sertakanya dalam setiap ajang pemilihan bakat.
Menjadi pedamping wisudanya
Bahagia itu ketika...
Ketika mapan d usia muda
Mempunyai rumah, kendaraan dan menunaikan ibadah haji di usia muda
Mempunya karyawan yang banyak
Lalu..
Aku hanya memantau pekerjaan mereka dengan tetap memprioritaskan keluarga dibanding segalanya.
Tetap mempunyai waktu yang banyak untuk terus membaca buku dan menulis
Mengikuti perkembangan zaman
Mengasah bakat dan kemampuan diri
Tapi apalah ilmu yang dimiliki tanpa membaginya dengan orang lain
Semoga menjadi pribadi yang mencintai ilmu, mempelajari ilmu, mengamalkan ilmu dan memgajarkan ilmu. Amiin

Bahagiaku itu sederhana.
Ketika kita bisa bermanfaat terhadap orang lain

Sabtu, 11 April 2015

al-Qur'an yang mereka beri

Diposting oleh Mega Octaviani di 22.44 0 komentar

Sejak kecil sampai saat ini saya belum pernah membeli sebuah Al-Qur'an.
Ketika saya berniat untuk membeli selalu saja ada cara untuk saya memperbaharui Al-Qur'an yang saya punya.
Pertama kali saya mempunyai Al-Qur'an ketika saya duduk di madrasah dinniyah. Kala itu al-Ustadzah dineu. memberi saya al-Qur'an kecil berwarna emas. Al qur'an itu saya pakai sampai saya menduduki kelas 2 tsanawiyah.
Di tsanawiyah memiliki al-Qur'an yang berterjemah itu adalah suatu kebutuhan tersendiri. Saya berniat untuk membeli al-Qur'an dengan tarjamah agar memudahkan saya untuk belajar. Tapi Allah berkata lain. Saat itu saya mencoba menabung, sebelum tabunganku cukup untuk membeli al-Qur'an Allah menitipkan al-Qur'an lewat Ua Oleh. Al-Quran coklat dengan terjemahnya.
Al-Qur'an itu saya pakai sampai tahun pertama kuliah saya. Keadaan al-Qur'an itu semakin rusak. Ketika azamku untuk belajar al-Qur'an lebih kuat lagi. Allah begitu mengerti terhadap makhluknya. Saat itu teman saya memberikanku al-Qur'an dengan terjemahnya. Katanya sedih melihat al-Qur'an saya yang sudah lusuh itu. Disertai mp3 yang sudah berisi murotal 30 juz.
Waktu semakin berlalu. Tepat pada semester 5, teman saya Gina suryanti ( yang mungkin saat ini sudah menjadi Hafidzah, Amiin) menberikanku al-Qur'an dengan warna yang aku sukai.
Allah begitu baik, begitu mengerti hambaNya. Tanpa kita minta Allah memberikan sarana dan media untuk lebih dekat dengannya.
Kali ini aku mengerti kuasaNya yang tersembunyi. Allah maha baik, Allah maha mengerti.
Terimakasih untuk para pemberi al-Qur'an dimanapun kalian berada. Saya percaya dengan sangat. Pemberian kalian akan menjadi amal jarriyah. In sya Allah..

Jumat, 20 Juni 2014

PENGARUH BERITA KRIMINAL TERHADAP KENAKALAN REMAJA

Diposting oleh Mega Octaviani di 00.00 0 komentar



Media masa mempunyai sumbangsih yang besar dalam pengembangan pola pikir remaja di Indonesia. Informasi yang dikemas melalui berita yang dapat memberi suatu efek sosial yang berpengaruh terhadap nilai-nilai sosial dan budaya manusia. Informasi atau tayangan yang berkualitas tentunya akan membentuk karakter remaja yang berkualitas, begitupun sebalikna.
Realitanya, masih banyak tayangan yang mengandung unsur kekerasan yang dikemas dalam bentuk berita criminal. Hampir keseluruhan berita criminal di media televise memuat unsur kekerasan. Begitupun di media cetak Lampu Merah atau Pos Metro memuat berita-berita criminal mengenai perkosaan yang digambarkan secara detail bahkan kadang tampak berusaha membangkitkan fantasi seksual pembacanya.
Media massa di Indonesia saat ini, menganut sistem kebebasan pers. Setiap orang mempunyai kebebasan untuk berpendapat. Meskipun demikian sejatinya apa yang di siarkan media massa tidak hanya mengelola berita karena fungsinya tidak hanya menyiarkan informasi tetapi juga menjadi sarana pendidikan massa (Mass education), sehingga apa yang di informasikan dapat menambah pengetahuan khalayak. Selain itu, menyiarkan berita atau hal-hal yang bersifat hiburan merupakan fungsi dari media massa. Fungsi terakhir dari media massa adalah mempengaruhi agar khalayak melakukan kegiatan tertentu. Keempat fungsi ini sejatinya menjadikan media massa sebagai sarana yang mempunyai sumbangsih besar terhadap perkembangan remaja saat ini. Mengingat usia remaja merupakan usia yang rentan terkena efek dari media massa karena remaja merupakan masa labil seseorang. Oleh karena itu sikap meniru pada kalangan remaja merupakan suatu bentuk dari masa pubertas yang dialami oleh keadaan jiwa yang masih labil.
Hal tersebut sejalan dengan teori jarum hipodermik (Hypodemic Needle Theory) bahwa setiap informasi yang dilakukan secara berulang-ulang membuat khalayak menjadi biasa dengan hal tersebut. Remaja saat ini telah menganggap segala bentuk kejahatan atau kekerasan menjadi sesuatu yang lazim karena media massa secara terus menerus menayangkan perilaku tersebut.
Saaat ini, setiap station televise memiliki minimal satu acara liputan criminal yang ditayangkan setiap hari. Tak hanya itu berbagai media cetak seperti lampu merah pun masih bebas cetak bahkan diminati berbagai kalangan dan usia. Padahal hal tersebut memang tidak sejalan dengan fungsi media massa yang menjadi sarana edukasi. Bahkan, media massa tersebut seperti ingin mempengaruhi pembacanya untuk melakukan perilaku tersebut.
Ironisnya, tidak ada pihak yang benar-benar tegas dalam menindak lanjuti kesimpangan media massa saat ini. Padahal sudah jelas hal tersebut tidak sejalan dengan fungsi yang semestinya bahkan banyak menyalahi aturan.

Kamis, 19 Juni 2014

Catatan kecil seorang ank

Diposting oleh Mega Octaviani di 22.46 0 komentar


Dulu ketika usiaku masih dala pengasuhan kedua orangtuaku, do’aku yang selalu aku sertakan tak lain adalah menjadi anak yang shalehah, yang kelak bisa membanggakan kedua orang tuaku, negaraku serta agamaku. Tapi sekarang do’aku bertambah. Sedikit tapi bermakna. Kelak ketika aku menjadi seorang istri dan seorang ibu, aku ingin menjadi seorang istri dan ibu seperti ibuku…
Ibu adalah sesosok cinta sejati. Perjalanan kehidupanku sampai dua puluh tahun. Sama sekali tak lepas dari peran seorang ibu. Bahkan ketika di saat raga kita terpisajh, ikatan jiwa itu selalu ada. Risauku, risaunya ibu juga. Bahagiaku, bahagianya ibu juga. Sederhana tapi menyentuh.
Dari pagi ini membuka mata, sampai malam mata ini terlelap beribu peran yang ibu lakukan. Sampai saat ini usiaku menginjak usia 21 tahun. Ibu selalu membangunkan, menyiapkan sarapan sampai menyiapkan keperluan kuliahku. Padahal multiperan yang ibu lakukan saat ini cukup berat. Dia harus bekekrja, menjadi seorang istri dan ibu yang siaga di saat anak-anak dan suaminya butuhkan. Bahkan kadang cucian aku pun sering kali diberantas ibu. Tapi ibu jarang sekali mengeluh, walaupun aku tau sering sekali ibu membeli pobat pusing atau obat sakit badan. Tapi untuk mengeluh, itu bukan ibu banget. Sangat berbeda dengan aku saat ini..
 Ibu adalah istri yang tidak neko-neko. Di saat ibu-ibu lainnya mempercantik dirinya dengan berbagai perhiasan ataupun dengan beju-baju mewahnya. Ibuku bukan tipe seperti itu. Pendidikan anak-anak lah yang menjadi prioritasnya. Ketika ibu mempunyai uang ibu lebih menginvestasikan uangnya untuk pendidikan anak-anaknya atau renovasi rumah.
Bagi aku, ibu adalah komunikator yang baik. Ibu bisa memilah dan memilih gaya dan cara komunikasi sesuai dengan situasi dan kondisinya. Di lingkungan rumah, jarang sekali terdengar kata-kata kasar, karena gaya bahasa ibu yang lembut membuat anak-anaknya serta suaminya terbiasa dengan kelembutan juga. Walaupun tidak di pungkiri ketika emosi  tertanam intonasi pun menjadi agak sedikit berbeda.
Selanjutrnya yang aku sukai dari seorang ibu, ibu adalah ibu yang pintar. Setiap luang waktunya selalu ibu habiskan untuk membaca. Bahkan buku yang sudah di baca pun di baca ulang kembali guna memenuhi kebiasaan membacanya. Terkdang ibu menyuruh aku meminjam buku di pusda. Tak hanya itu ibu rajin menonton berita. Entahlah, mungkin karena anaknya sedang ada di jurusan jurnalistik. TV One dan Metro TV jadi tv tontonan kita, sering kalki debat dan shering ada ketika kita bersama-sama menontok berita.Ibu juga rajin sekali membaca qur’annya, tahajudnya, sholat dhuhanya. Terkadang aku malu sama diri aku sendiri belum bisa mengoptimalkan ilmu yang aku dapatkan.
Maka dari itu aku menuliskan ibu sebagai inspirator kehidupanku kedepan.
            Keinginan ibu yang selalu ibu utarakan, ibu ingin melihatku memakai toga. Kebanggan tersendiri bagi seorang ibu yang bisa melihat anaknya memakai toga, bergelar sarjana. Walaupun aku tahu gelar sarjanaku takan bisa membalas semua perjuangan seorang ibu. Karenanya aku seperti ini. Aku ingin berjuang untuk itu, setidaknya bisa membuat ibu tersenyum bangga mempunyai anak seperti aku.
            Kini rambut ibu sudah mulai memutih, dan sampai usia 20 tahun ini aku belum bisa menjadi seorang anak yang di harapkan ibu. Sering sekali aku tidak menggubris perintah-perintahnya, ngelakuin yang ibu larang. Sering juga aku marah ga jelas hanya karena sebuah keinginan yang segera harus dipenuhi. Tetapi tetap saja mereka memaafkan dan terus menyanyangiku sampai saat ini. Doa’kan ega ibu, semoga ega selalu bisa untuk membuat ibu tersenyum. Sama halnya dengan ibu, yang ingin terus membuat anaknya tersenyum..

RESENSI BUKU : Pegembagan Diri Muslimah

Diposting oleh Mega Octaviani di 22.44 0 komentar


Judul Buku      : Pengembangan Diri Muslimah
Pengarang       : Iis Maryamah
Penerbit           : Pribumi Mekar
Tahun Terbit    : 2007
Tebal               : 116 Hal
            Berbicara mengenai muslimah, banyak sekali lingkup yang bisa dibicarakan karena multiperan yang banyak dilakukan oleh perempuan masa kini.  Membicarakan pengembangan diri muslimah tidak lepas dari pembentukan konsep diri perempuan. Konsep diri perempuan sama dengan konsep diri pada umumnya.
            Saat ini, banyak sekali perempuan yang memilih berkarier di luar rumah yang pada akhirnya fokusnya terbagi-bagi hingga menyebabkan terabainya peran lainnya. Buku ini meruapakan jawaban dari pertanyaan bagaimana bisa mengembangkan eksistensisnya tapa harus mengabaikan fitrahnya sebagai perempuan untuk mengandung, melahirkan, mendidik anak dan melayani suami.
            Secara umum buku ini berisi pengorganisasian managemen keluarga dan cara menjadi perempuan shalihah yang berprestasi. Pemahaman konsep diri muslimah, muslimah dalam karier, muslimah dan tantangan masa depan, membangun rumah tangga sakinah, mawadah dan warrahmah, peranan perempuan muslimah dalam rumah tangga.
            Kelebihan dari buku ini, menjelaskan sesuatu secara spesifik dan disertai studi kasus kehidupan keluarga dan cara mengatasinya. Tak hanya itu, disertai pula dengan Ayat-ayat Al-Qur’an yang memang menjadi pedoman dalam berbagai aspek kehidupan. Sedikit yang di sayangkan, penggunaan kata dari sub-judul yang kurang menarik sehingga jika dilihat hanya sekilas tidak memunculkan keinginan untuk membaca.
            Buku ini cukup bagus untuk memberikan gambaran mengenai managemen diri dan keluarga. Menjadi muslimah yang berprestasi di dalam dan luar rumah. Karena pada dasarnya, laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama dalam mengembangkan diri.

Senin, 22 April 2013

LOMBA MENULIS PUISI "UCAP (Ungkapan Cinta AlaPenyair)

Diposting oleh Mega Octaviani di 05.23 0 komentar

Sungguh, sembilu terasa menyerang jemariku ketika kali pertama bertukarsapa denganmu. Kau tahu kenapa? Karena aku melihat Tuhan dalam dirimu; daricaramu menghargai keberadaanku dan kelembutanmu. Ialah membawa kehidupan.

Aku mencintaimu. Sungguh! benar-benar mencintaimu. Dan jika aku bolehmemohon padamu, jua pada pereka cipta alam semesta, aku ingin kau punmencintaiku. Dan cinta kita tetap hidup: hingga mentari tak lagi diterbitkan,hingga awan pagi tak lagi putih, hingga angin sore tak lagi mendamaikan, hinggarembulan tak lagi bersinar, hingga bintang malam tak lagi berkelap-kelip, danhingga Tuhan menyatukan kita di kehidupan selanjutnya*

(Aku Melihat Tuhan Dalam Dirimu-Avet Batang Parana

Terinspirasidari cuplikan prosa liris di atas, kami—Penerbit Meta Kata bermaksud menyelenggarakanlomba menulis lagi—dengan ketentuan sebagai berikut:
  1. Lomba terbuka untuk umum, mulai tanggal 14 April 2013 s.d 19 Mei 2013 (pukul 23:59 WIB). 
  2. Membagikan info lomba ini ke minimal 25 teman di jejaring sosial facebook, twitter atau posting di blog pribadi (pilih salah satu).
  3. Menjadi pengikut blog Penerbit Meta Kata: http://redaksi-metakata.blogspot.com/ (untuk memudahkan peserta melihat info lebih lanjut mengenai lomba ini). 
  4. Tema lomba: “UCAP (Ungkapan Cinta Ala Penyair)”, dengan sub tema: ungkapan cinta kepada sang Kekasih.
  5. Naskah dalam bentuk Prosa Liris (maksimal 100 kata) atau Puisi (maksimal 21 baris) dengan format file Ms Word 2003/2007, kertas ukuran A4, font TNR 12pt, spasi 1.5, margin rata-rata 3 cm (1,18 inci) untuk setiap sisi. 
  6. Naskah merupakan karya asli penulis dan belum pernah dipublikasikan dalam bentuk buku. 
  7. Setiap peserta hanya diperbolehkan mengirim 1 naskah terbaiknya, lengkap dengan biodata narasi, maksimal 30 kata. 
  8. Naskah yang telah memenuhi ketentuan di atas, dikirim ke email: redaksi.metakata@gmail.com (berupa attachmant, bukan di badan email), dengan subyek email: UCAP_JUDUL NASKAH_NAMA PENULIS dan nama file sesuai dengan nama penulis. 
  9. 111 naskah terpilih, akan diumumkan di blog resmi Penerbit Meta Kata pada tanggal 26 Mei 2013 
  10. Hadiah 
  • JUARA I: Paket Buku AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + Voucher Penerbitan Senilai Rp 100.000 + E-Sertifikat 
  • JUARA II: Paket E-Book AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + Voucher Penerbitan Senilai Rp 100.000 + E-Sertifikat 
  • JUARA III: Paket E-Book AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + Voucher Penerbitan Senilai Rp 50.000 + E-Sertifikat 
  • JUARA IV: Paket E-Book AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + E-Sertifikat 
  • JUARA V: Paket E-Book AKU, KAMU, DAN KITA; Tersandung Cinta Tanpa Jeda (Karya Avet Batang Parana Dan Risty Arvel) + E-Sertifikat 
  • JUARA VI: E-Sertifikat 
  • JUARA VII: E-Sertifikat 
  • JUARA VIII: E-Sertifikat 
  • JUARA IX: E-Sertifikat 
  • JUARA X: E-Sertifikat 
  • 111 NASKAH TERPILIH: Diterbitkan Secara Indie di Meta Kata 
  • SEMUA KONTRIBUTOR BUKU: Mendapatkan Diskon 20% Untuk Pembelian Buku Terbit 
Demikian pengumuman lomba dari kami. Selamatberkarya dan sukses selalu untuk kawan-kawan semuad