Raden Ajeng Kartini, siapa yang tak kenal dengan nama pahlawan perempuan ini, sungguh jika kita ingat
kembali betapa besarnya segala usaha serta cita-cita mulianya untuk Indonesia
kita tercinta ini. Tak aneh jika pada tanggal 21 April di jadikan sebagai hari
Kartini.
Rasa haru yang membiru dari kisah R.A Kartini serta berkaca dari
perjuangan-perjungan pahlawan-pahlawan perempuan Indonesia dahulu memotivasi saya untuk menjadi wanita yang berguna dan
bisa menjalankan peran sebagai mana yang telah di syari’atkan Islam.
Apresiasi dari HMJ Jurnalistik dalam memperingati Hari Kartini
dengan mengadakan Putri Jurnalistik membuat saya terharu, sebagai seorang
perempuan saya merasa bangga akan adanya hari Kartini sebagai apresiasi bagi
para perempuan Indonesia. Ketika ada beberapa orang teman saya yang mengajak
saya untuk berpartisipasi mengikuti Pemilihan Putri Jurnal hati kecil saya
merespon dan menyatakan “ayo mega kamu harus ikut, kamu bisa” tapi terkadang
rasa minder di sertai ketidaksiapan sering membuat saya urung kembali dalam
menentukan kepastian keikutsertaan putrid jurnal ini.
Saya adalah perempuan Indonesia, saya adalah harapan indonesia dan
saya adalah cita-cita bangsa.
Teringat dalam suatu pepatah arab yang mengatakan “Rusaknya suatu bangsa tergantung pada
perempuan-perempuannya. Berjayanya suatu bangsa di tentukan pula oleh
perempuan-perempuannya”
RUSAK ATAU BERJAYA?
0 komentar:
Posting Komentar